Video Terbaru Gibran Tentang ‘Bonus Demografi’ Dapatkan 68 Ribu ‘Dislikes’ di Youtube

Berita, Viral70 Dilihat

INDONESIANEWS.ID: Baru-baru ini, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka mengunggah video terbaru di kanal YouTube pribadi miliknya pada hari Sabtu (19/4/2025). Video bertajuk “Generasi Muda, Bonus Demografi dan Masa Depan Indonesia” itu berdurasi 6 menit 19 detik dengan berisi monolog Gibran tentang puncak Demografi Indonesia pada tahun 2030.

Dalam video tersebut, Gibran menjadikan fenomena “Jumbo”, film animasi buatan studio Indonesia yang sukses menjadi film animasi terlaris di Asia Tenggara (ASEAN), sebagai contoh bagi anak muda Indonesia untuk memimpin kemajuan bangsa.

“Ini menjadi era baru industri animasi Indonesia,” ucap Gibran saat menanggapi film ‘Jumbo’ dalam videonya.

Namun, alih-alih respon positif, video tersebut justru mendapatkan sentimen negatif dari Netizen Indonesia. Tercatat per Selasa, 22 April 2025, video “Generasi Muda, Bonus Demografi dan Masa Depan Indonesia” mencatatkan 68 ribu jempol bawah atau dislikes!

Jumlah tersebut berbeda jauh dengan jumlah likes yang hanya mencapai angka 5,5 ribu likes.

Topik bonus demografi dalam video tersebut ditanggapi mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dalam utas yang dibagikannya di X, Anies menyebut bonus demografi tidak selalu menjadi “berkah” untuk produktivitas dalam negeri.

Ia menyebut, di balik keuntungan bonus demografi, terdapat fakta yang tersembunyi di baliknya, yaitu kelelahan kolektif.

“Di balik narasi ‘anak muda pekerja keras’, tersembunyi kenyataan yang lebih pahit. Mereka bertahan hidup, bukan bertumbuh. Mereka sibuk, tapi tak selalu sejahtera. Dan bila sistem tetap diam, maka yang muncul adalah generasi pekerja yang kelelahan dalam senyap,” tulisnya di X, dikutip Selasa (22/4/2025).

Bonus demografi memiliki batas waktu yang harus segera dikejar dalam dua dekade ke depan.

“Waktu pun tak bisa diajak menunggu. Bonus demografi ada batas berlakunya. Dalam dua dekade ke depan, Indonesia akan menjadi negara dengan populasi menua. Yang muda hari ini, akan menjadi tua yang harus ditopang nanti. Bebannya akan bergeser, dan itu harus disiapkan,” kata Anies.

“Maka bonus demografi bukan hadiah, tapi ujian yang menantang kita untuk menyiapkan manusia dan tidak sekadar mengagungkan angka. Ujian yang mendesak kita menegakkan keadilan, bukan sekadar mengada-adakan pertumbuhan. Dan seperti janji kemerdekaan, ini pun harus dilunasi,” sambungnya.

Aktivis muda asal Bandung yang juga pernah menjabat sebagai ketua BEM Unpad di tahun 2022, Virdian Aurellio menuliskan dalam cuitannya di X bahwa video tersebut hanya menyajikan narasi belaka tanpa menunjukkan kebijakan rilnya sebagai wapres.

“Video Wapres kita ini cuma nyajiin narasi, bukan kebijakan apa yang akan dia bawa. Bahkan, dia lupa bahwa bonus demografi itu bisa jadi bencana akibat gagalnya kebijakan pemerintah,” tulis
Virdian dalam utasnya, dikutip dari X Selasa (22/4/2025).

Ia pun menyampaikan kekhawatiran negara yang gagal mendukung anak muda untuk berhasil di periode bonus demografi ini.

(*)

Redaksi
Author: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *