INDONESIANEWS.ID: Ratusan massa yang tergabung dalam Gerakan Lintas Aliansi Adili Koruptor (Gladiator) menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (2/10/2025) sore.
Massa aksi menuntut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera memeriksa mantan Presiden Joko Widodo beserta keluarganya terkait dugaan kasus korupsi, termasuk persoalan ijazah palsu dan dugaan aliran dana mencurigakan.
Massa membawa spanduk bertuliskan ‘Usut Aliran Dana Dari Rekening Jokowi’ hingga ‘Dosa Jokowi Menjadikan Institusi Polri Sebagai Alat Penguasa’, sembari mengecam pelemahan KPK dalam penegakan hukum.
Tampak beberapa tokoh Forum Purnawirawan TNI hadir, termasuk mantan Wakil Panglima TNI Jenderal (Purn) Fachrul Razi serta mantan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana (Purn) Slamet Soebijanto.
“Kalau KPK enggak berani kita heran juga. Tiduran ajalah pak, copot aja enggak usah jadi KPK,” ujar Fachrul di hadapan massa.
Ia menambahkan Jokowi tidak perlu takut apabila memang tidak bersalah. Fachrul sendiri pernah menjabat Menteri Agama di era pemerintahan Jokowi periode 2019–2020.
Sementara itu, Slamet Soebijanto menuding Jokowi sebagai sumber masalah korupsi di Indonesia dan mengecam KPK yang dianggap tidak lagi berfungsi secara independen.
“Jokowi biadab, pengkhianat seharusnya tidak perlu ditakuti,” ucap Slamet.
Ia menilai KPK justru menjadi pelindung korupsi karena tidak berani menyentuh lingkaran dekat Jokowi.
Mantan Sekretaris Menteri BUMN, Said Didu, turut berorasi. Ia menyoal utang negara yang melonjak tiga kali lipat pada masa pemerintahan Jokowi dua periode.
“Apa salah Joko Widodo? Ke mana uang utang yang Anda naikkan tiga kali lipat selama menjabat? Ke mana jutaan hektar hutan dan tambang dibagi?” tegas Said.
Ia menyinggung pelepasan hampir tiga juta hektar lahan sejak periode pertama Jokowi yang melibatkan menteri terkait termasuk Zulkifli Hasan dan Siti Nurbaya.
“Pak Joko Widodo, kenapa harga pembangunan jalan tol selama Bapak menjabat naik tiga kali lipat? Itu ke mana uangnya?” lanjut Said Didu dalam orasinya.
Aksi demonstrasi Gladiator bersama Forum Purnawirawan itu ditutup dengan seruan agar KPK tidak lagi diam, serta segera menangkap dan mengadili mantan Presiden Jokowi. (*)









