INDONESIANEWS.ID, Bandung — Kepala Pusat Studi Komunikasi, Media, dan Budaya Fikom Universitas Padjadjaran (Unpad), Kunto Adi Wibowo menyarankan Suswono untuk membuat permintaan maaf kepada publik soal celetukannya.
Calon Wakil Gubernur Nomor Urut 1 di Pilgub Jakarta 2024 itu sebelumnya mengusulkan agar janda kaya di Ibu Kota menikahi pemuda nganggur. Hal itu dilakukan sebagai salah satu langkah menekan kemiskinan dan pengangguran di Jakarta.
Pernyataan itu langsung menjadi perbincangan dan ramai dikecam oleh berbagai pihak, apalagi menyinggung kisah Siti Khadijah dan Nabi Muhammad SAW dalam pernyataannya. Apa yang disampaikan pun terkesan merendahkan perempuan, terutama mereka yang berstatus janda. Sehingga, pasangan Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta 2024 itu pun disarankan untuk meminta maaf.
“Kalau solusinya dari saya minta maaf, minta maaf yang tulus bahwa dia (Suswono) salah. Minta maaf bahwa dia sudah menyinggung banyak perasaan janda, minta maaf ketika dia menginterpretasikan cerita Khadijah dan Nabi Muhammad itu enggak tepat,” kata Kunto Adi Wibowo saat dihubungi pada Minggu 27 Oktober 2024.
Apalagi, statusnya sebagai peserta Pilgub Jakarta 2024 membuatnya harus berani dan berbesar hati meminta maaf. Sebab, jika terpilih, dia akan menjadi pejabat yang setiap tindak-tanduknya dipantau oleh warga Jakarta.
“Ya udah minta maaf aja. Tinggal pada akhirnya masalah memaafkan atau tidak, apakah publik memaafkan atau tidak, ya mereka pasti akan lihat track record-nya Suswono dan apa yang akan dilakukan suswono dan Ridwan Kamil setelah ini, apakah tetap bikin pernyataan yang kontroversial atau benar-benar tobat?” tutur Kunto Adi Wibowo.
“Dan itu pasti akan sangat mempengaruhi perolehan suara pasangan RK-Suswono ini di 27 November (Pilkada 2024),” ucapnya menambahkan.
Kunto Adi Wibowo pun mengingatkan Suswono, jangan sampai tak mau meminta maaf kepada publik soal pernyataannya. Sebab, hal itu justru akan menjadi bumerang untuk sang Cawagub.
“Kalau belum terpilih aja udah nggak mau minta maaf, apalagi nanti kalau udah kepilih? Jangan harap dia akan minta maaf untuk kesalahan yang dia lakukan,” katanya.
Bisa Dianggap Pelecehan
Pernyataan Suswono terkait usulan janda kaya di Jakarta menikahi pemuda nganggur menjadi kontroversi dan dikecam berbagai pihak. Apalagi, pernyataan itu bisa dianggap sebagai pelecehan terhadap perempuan.
“Iya, pernyataan ini bisa dianggap sebagai pelecehan terhadap perempuan, khususnya janda,” kata Kunto Adi Wibowo.
“Dan Pak suswono seakan-akan membuat segregasi antara janda kaya dan janda miskin. Saya enggak tahu di dalam ilmu agama ada atau enggak pemisahan itu dan apakah terdapat perbedaan kewajiban, sehingga tiba-tiba Suswono ngide untuk bikin soal menikahi pengangguran ini gitu kan,” tuturnya menambahkan.
Kunto Adi Wibowo pun memastikan, apa yang disampaikan Suswono ini bakal sangat berdampak terhadap elektabilitasnya dan Ridwan Kamil sebagai pasangan calon nomor urut 1 di Pilgub Jakarta 2024.
“Dampaknya jelas, dampak sentimen negatif dan bahkan mungkin akan berpengaruh pada elektabilitas beliau, terutama pada kelompok-kelompok perempuan yang progresif,” ucapnya.
“Katanya mau menarik anak Abah, pendukung Anies Baswedan yang juga banyak perempuan, ini bisa jadi bumerang lah buat Suswono dan Ridwan Kamil,” ujar Kunto Adi Wibowo menambahkan.
Usulkan Janda Kaya Nikahi Pemuda Nganggur
Dalam acara deklarasi dukungan Bang Japar di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan, Sabtu 26 Oktober 2024, Suswono menuturkan bahwa dia dan Ridwan Kamil memiliki beberapa terobosan yang akan dilakukan untuk menekan kemiskinan di Jakarta dan membenahi rumah kumuh. Salah satunya adalah dengan menyediakan kartu.
“Bahkan nanti ditambah dua kartu. Apa kartunya? Satu tambahannya adalah kartu anak yatim. Jadi anak yatim, ingat ya perhatikan, anak yatim nanti jadi anaknya gubernur. Ibu-ibu jangan, ini GR ya bu ya,” tuturnya.
“Jangan nanti asumsinya berarti jandanya dinikahi gubernur. Enggak. Kemarin ada yang nyeletuk. Waktu dialog ini. Pak ada kartu janda enggak? Saya pastikan kalau janda miskin pasti ada. Tapi masa janda kaya minta kartu juga? Saya sarankan janda kaya tolong nikahi pemuda yang nganggur,” kata Suswono menambahkan.
Dia kemudian menyinggung terkait kisah Khadijah yang menikah dengan Nabi Muhammad SAW. Pada saat menikah, Nabi Muhammad SAW masih berusia 25 tahun.
“Setuju ya? Coba ingat Khadijah enggak? Tau Khadijah kan? Dia kan konglomerat. Nikahi siapa? Ya Nabi waktu itu belum jadi Nabi. Masih 25 tahun pemuda kan? Nah itu contoh kayak begitu,” ujar Suswono sambil tertawa. (redaksi)