INDONESIANEWS.ID: Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo menitipkan penyelesaian sejumlah persoalan di Kota Bandung kepada pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung nomor urut 4, Arfi Rafnialdi-Yena Iskandar Ma’soem. Bersamaan dengan hal itu, Joko Widodo menyampaikan nasihat kepada Arfi-Yena agar meningkatkan intensitas kegiatan berinteraksi dan mendengarkan langsung aspirasi masyarakat.
“Kang Arfi, Teh Yena, saya titip Kota Bandung, terutama berkenaan dengan (penanganan) kemacetan, pemenuhan kebutuhan air bersih, sampah. Hal-hal itu mesti menjadi perhatian utama, sehingga tata kelola kota menjadi lebih baik,” ucap Jokowi di kediamannya, Solo, beberapa waktu lalu.
Presiden ke-7 Republik Indonesia yang menuntaskan masa jabatan pada 20 Oktober 2024 itu juga berpesan kepada Arfi-Yena agar lebih sering berinteraksi dan mendengar langsung aspirasi masyarakat. Nasihatnya, Arfi-Yena blusukan ke tengah-tengah masyarakat, paling tidak 13 titik setiap hari.
Pada kesempatan terpisah, Kang Arfi dan Teh Yena mengaku beroleh kehormatan luar biasa berkesempatan bersilaturahmi dengan Presiden ke-7 Republik Indonesia. Dalam silaturami singkat itu, Kang Arfi dan Teh Yena membicangkan isu-isu Kota Bandung, upaya atau perjuangan paslon nomor urut 4 menghadirkan perubahan ke arah lebih baik, termasuk situasi kontestasi Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung.
“Kehormatan luar bisa bagi kami bisa bersilaturahmi dengan beliau. Sejak awal, Teh Yena sudah menyampaikan niat bersilaturahmi dengan beliau. Namun, terutama menjelang pelantikan Presiden Republik Indonesia periode berikutnya, agenda beliau masih sangat padat. Kami diterima di kediaman beliau, di Solo, pada 25 Oktober 2024,” ucap Kang Arfi, Senin (28/10/2024).
Perihal nasihat berinteraksi dan mendengar langsung aspirasi masyarakat di 13 titik per hari, Kang Arfi mengatakan, bukan semata-mata omongan. Ketika Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden pada 2014 dan 2019, Joko Widodo melalukan hal itu.
“(Blusukan) ke 13 titik per hari, itu luar biasa. Nasihat perihal itu, bukan semata-mata teori, beliau memang mempraktikan. Saat menelaah pesan yang tersirat dari nasihat tersebut, berinteraksi dan mengedengar langsung aspirasi merupakan bentuk ungkapan sayang beliau kepada masyarakat, tak sebatas determinasi untuk menang dalam kontestasi. Beliau ingin, calon pemimpin dari kadernya melakukan hal sama,” tutur Kang Arfi.
Kang Arfi turut mengungkapkan, almarhum ayahanda Teh Yena -Nanang Iskandar Ma’soem- merupakan salah satu tokoh yang dekat dengan Joko Widodo. Mengingat akan hal itu, silaturahmi dengan Presiden ke-7 RI pun menjadi momen yang memuat suasana kekeluargaan.
Calon Wakil Wali Kota Bandung, Yena Iskandar Ma’soem mengaku sangat bahagia beroleh kesempatan kembali bertemu Joko Widodo. Sebelum dan selama menjabat RI 1 -terutama periode pertama-, Joko Widodo kerap mengunjungi keluarga Ma’soem.
“Bahagia sekaligus melepas rindu saat bertemu kembali dengan beliau. Dalam kesempatan silaturahmi, beliau menanyakan kabar keluarga kami, terutama ibunda. Beliau juga dekat dengan ibunda,” tutur Teh Yena.*
Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo menitipkan penyelesaian sejumlah persoalan di Kota Bandung kepada pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung nomor urut 4, Arfi Rafnialdi-Yena Iskandar Ma’soem. Bersamaan dengan hal itu, Joko Widodo menyampaikan nasihat kepada Arfi-Yena agar meningkatkan intensitas kegiatan berinteraksi dan mendengarkan langsung aspirasi masyarakat.
“Kang Arfi, Teh Yena, saya titip Kota Bandung, terutama berkenaan dengan (penanganan) kemacetan, pemenuhan kebutuhan air bersih, sampah. Hal-hal itu mesti menjadi perhatian utama, sehingga tata kelola kota menjadi lebih baik,” ucap Jokowi di kediamannya, Solo, beberapa waktu lalu.
Presiden ke-7 Republik Indonesia yang menuntaskan masa jabatan pada 20 Oktober 2024 itu juga berpesan kepada Arfi-Yena agar lebih sering berinteraksi dan mendengar langsung aspirasi masyarakat. Nasihatnya, Arfi-Yena blusukan ke tengah-tengah masyarakat, paling tidak 13 titik setiap hari.
Pada kesempatan terpisah, Kang Arfi dan Teh Yena mengaku beroleh kehormatan luar biasa berkesempatan bersilaturahmi dengan Presiden ke-7 Republik Indonesia. Dalam silaturami singkat itu, Kang Arfi dan Teh Yena membicangkan isu-isu Kota Bandung, upaya atau perjuangan paslon nomor urut 4 menghadirkan perubahan ke arah lebih baik, termasuk situasi kontestasi Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung.
“Kehormatan luar bisa bagi kami bisa bersilaturahmi dengan beliau. Sejak awal, Teh Yena sudah menyampaikan niat bersilaturahmi dengan beliau. Namun, terutama menjelang pelantikan Presiden Republik Indonesia periode berikutnya, agenda beliau masih sangat padat. Kami diterima di kediaman beliau, di Solo, pada 25 Oktober 2024,” ucap Kang Arfi, Senin (28/10/2024).
Perihal nasihat berinteraksi dan mendengar langsung aspirasi masyarakat di 13 titik per hari, Kang Arfi mengatakan, bukan semata-mata omongan. Ketika Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden pada 2014 dan 2019, Joko Widodo melalukan hal itu.
“(Blusukan) ke 13 titik per hari, itu luar biasa. Nasihat perihal itu, bukan semata-mata teori, beliau memang mempraktikan. Saat menelaah pesan yang tersirat dari nasihat tersebut, berinteraksi dan mengedengar langsung aspirasi merupakan bentuk ungkapan sayang beliau kepada masyarakat, tak sebatas determinasi untuk menang dalam kontestasi. Beliau ingin, calon pemimpin dari kadernya melakukan hal sama,” tutur Kang Arfi.
Kang Arfi turut mengungkapkan, almarhum ayahanda Teh Yena -Nanang Iskandar Ma’soem- merupakan salah satu tokoh yang dekat dengan Joko Widodo. Mengingat akan hal itu, silaturahmi dengan Presiden ke-7 RI pun menjadi momen yang memuat suasana kekeluargaan.
Calon Wakil Wali Kota Bandung, Yena Iskandar Ma’soem mengaku sangat bahagia beroleh kesempatan kembali bertemu Joko Widodo. Sebelum dan selama menjabat RI 1 -terutama periode pertama-, Joko Widodo kerap mengunjungi keluarga Ma’soem.
“Bahagia sekaligus melepas rindu saat bertemu kembali dengan beliau. Dalam kesempatan silaturahmi, beliau menanyakan kabar keluarga kami, terutama ibunda. Beliau juga dekat dengan ibunda,” tutur Teh Yena.*