Viral Wakil Ketua DPR RI Emosi Ditanya Peserta Konsolidasi, Sebut MBG Tak Perlu Ahli Gizi

Tak Berkategori51 Dilihat

INDONESIANEWS.ID: Wakil Ketua DPR RI, Cucun Syamsurijal, viral di media sosial lantaran menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) tak perlu ahli gizi.

Hal itu terungkap dari potongan video konsolidasi Satuan Pelayanan Pemenugan Gizi (SPPG) MBG se-Kabupaten Bandung, yang viral di media sosial.

Dalam cuplikan video tersebut, seorang perempuan yang merupakan ahli gizi, menyampaikan sejumlah persoalan dan solusi yang dapat dilakukan untuk menyempurnakan program MBG.

Salah satu permasalahan yang muncul adalah maraknya perekrutan non-ahli gizi untuk mengisi pos ahli gizi pada SPPG MBG.

Menurut perempuan itu, untuk menangani masalah tersebut, maka Badan Gizi Nasional (BGN) dapat bekerjasama dengan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), guna memenuhi kebutuhan ahli gizi pada program unggulan Prabowo itu.

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa perlu adanya ahli sanitasi di setiap SPPG MBG. Hal itu guna memastikan kebersihan makanan yang dikonsumsi oleh para penerima manfaat.

Namun, belum selesai menyampaikan pikirannya, perempuan tersebut disetop oleh Cucun. Ia bahkan disebut arogan oleh Cucun.

“Bapak-ibu sekalian, saya nggak suka anak muda Arogan kayak gini. Mentang-mentang kalian sekarang dibutuhkan negara, kalian bicara Undang-undang, pembuat kebijakan itu saya,” ujarnya.

Bahkan, Cucun menyampaikan bahwa dirinya akan menggelar rapat dengan BGN, agar diksi Ahli Gizi yang diperlukan pada SPPG MBG, diubah cukup dengan diksi ‘Pengawas Gizi’, sehingga tidak perlu lagi ahli gizi.

“Kalau kalian ego kayak gini, ini lagi dalam rangka membangun bangsa, bapak-ibu sekalian. Nanti Bapak-Ibu sekalian diboikot mereka dengan kesombongan seperti ini, sorry Republik ini bukan milik ahli gizi,” ungkapnya.

Menurutnya, program MBG tak memerlukan Persagi dan para ahli gizi. Sebab, semua orang dapat menjadi ahli gizi, hanya dengan mengikuti pelatihan selama tiga bulan.

“Nanti tinggal Ibu Kadinkes melatih orang, bila perlu di sini kabupaten punya anak-anak yang fresh graduate, anak SMA cerdas-cerdas, dilatih tiga bulan, kasih sertifikasi, saya siapkan BNSP untuk sertifikasi, tidak perlu seperti kalian yang sombong seperti ini,” tandasnya. (*)

Redaksi
Author: Redaksi