Indonesia Mulai Transisi Menuju Fase Endemi Covid-19

INDONESIANEWS.ID, Jakarta: Indonesia disebut tak lagi dalam kondisi kedaruratan pandemi covid-19. Indonesia mulai bertransisi ke fase endemi.

“Bisa dikatakan bahwa saat ini Indonesia sudah tidak lagi berada dalam kondisi kedaruratan dalam merespons pandemi covid-19 dan mulai bertransisi menuju fase endemi,” kata juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito di Jakarta, Selasa (10/5/2022).

Menurut Wiku, kondisi itu tercermin sejumlah indikator. Di antaranya menurunnya jumlah kasus positif, kasus aktif, keterisian rumah sakit, dan angka kematian. Termasuk, perilaku sosial atau ekonomi di tengah masyarakat.

Wiku menyebut pertumbuhan ekonomi mulai meningkat sehingga angka pengangguran menurun. Ini terlihat dari indeks belanja yang meningkat dan tingginya mobilitas masyarakat yang melakukan kegiatan di luar rumah.

Kendati begitu, kata dia, masyarakat diminta tidak lengah. Apalagi, penularan covid-19 masih terjadi bahkan pada skala internasional. Salah satunya kenaikan kasus yang terjadi di Jepang dan Taiwan.

Dia mengingatkan kewaspadaan masyarakat harus ditingkatkan. Sebab, kemunculan varian baru seperti BA.4 dan BA.5 di Afrika Selatan masih terjadi dan dapat menjadi penyebab hadirnya gelombang kasus baru. Apalagi, covid-19 tidak pernah mengenal batas wilayah untuk terus menginfeksi.

“Masyarakat juga diharapkan bisa hidup berdampingan dengan covid-19 seperti melakukan pembatasan aktivitas namun di saat yang bersamaan mendorong terbentuknya perilaku yang lebih sehat dan aman,” kata dia.

Wiku memastikan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) masih akan terus diberlakukan pemerintah. Ini sebagai salah satu instrumen pengendalian covid-19 yang secara fakta terbukti mampu melandaikan penularan kasus.

“Pengendalian beserta pengawasan akan tetap dijalankan dengan bentuk yang harus menyesuaikan dengan situasi dan kondisi terkini. Hal ini juga menjadi landasan kuat pemerintah Indonesia untuk tidak gegabah agar pertahanan yang dilakukan berbulan bulan pascalonjakan kasus terakhir dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang,” ujar dia.

Sembari pemerintah terus mengevaluasi lewat PPKM, masyarakat diimbau tetap menggunakan masker sebagaimana arahan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Termasuk, mengikuti vaksinasi covid-19 agar terlindung dari penularan virus.

Kegiatan testing dan surveilans juga harus terus digencarkan. Khususnya meningkatkan inovasi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan sebagai upaya deteksi dan pencegahan maupun pengobatan penyakit menular lainnya.

“Perlu diketahui bersama bahwa belajar dari pandemi covid-19 dibutuhkan kerja sama pentahelix yang bersifat multi nasional dalam mencegah pandemi yang berpotensi terjadi di masa depan,” kata Wiku.*(Redaksi)

Redaksi
Author: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed