IA ITB Adakan Bukber Bahas Solusi Bersama untuk Atasi Polemik Tunggakan UKT Mahasiswa

INDONESIANEWS.ID: Pengurus Pusat Ikatan Alumni IA ITB (PP IA ITB) Mengadakan Buka Bersama para pengurus Ikatan Alumni prodi, komisariat, dan pengurus daerah (pengda) ITB dengan tema “Merajut Kembali Ukhuwah Pengurus Ikatan Alumni ITB”. Acara bertempat di Kantor Sekretariat PP IA ITB Jakarta pada Selasa, 26 Maret 2024 lalu yang berlokasi di Jalan Patra Kuningan, Jakarta Selatan.

Menurut ketua panitia acara, Hariyono Kribo (IF’85), salah satu tujuan acara bukber ini adalah merajut kembali hubungan antar alumni ITB, sehingga dapat saling berkolaborasi dan berkontribusi kepada ITB. Melalui acara bukber ini, diharapkan akan ditemukan solusi dari masalah ketidakmampuan mahasiswa untuk membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) dengan beasiswa lainnya lewat ‘ngariung’ atau diskusi setelah buka puasa bersama.

“Hal lain yang dibicarakan adalah masalah beasiswa, kita mau ngariung bicara soal beasiswa cari jalan keluar/alternatifnya gimana. Dengan mengundang Direktur Kemahasiswaan ITB, Pak Prasetyo Aditama.” Kata Hariyono yang juga merupakan Wakil Ketua II PP IA ITB.

Diskusi bersama tersebut turut mengundang narasumber G. Prasetyo Adhitama, selaku  Direktur Kemahasiswaan ITB. Selama diskusi berlangsung, para alumni ITB lainnya banyak mengutarakan pandangannya terkait solusi dari permasalahan menunggaknya UKT mahasiswa. Diskusi tanya-jawab berlangsung untuk mencari akar masalah dari tunggakan UKT ini.

“ITB merupakan satu-satunya kampus yang memerikan kesempatan bagi mahasiswa yang menunggak UKT atau belum lunas bayar kuliah, (untuk tetap bisa berkuliah).” Kata Hariyono.

Setelah diskusi tanya-jawab berlangsung, terjadi kesepakatan bersama antara para alumni dengan Direktur Kemahasiswaan ITB, bahwa salah satu solusi mengatasi tunggakan UKT adalah dengan menggali potensi mahasiswa dengan mengasah kemampuan setiap individu untuk dapat menghasilkan karya-karya yang memiliki nilai komersil agar bisa menggantikan pelunasan UKT yang menunggak sebagai alternatif pendanaan.

Diskusi mengenai penunggakan UKT ini sendiri merupakan kelanjutan dari isu terkait kerjasama ITB dengan  perusahaan fintech yang menuai kritik dari alumni dan menjadi polemik publik. Banyak yang menyayangkan adanya jalur pembayaran kuliah di ITB berdasarkan pinjaman online (pinjol), khususnya jika penggunanya mahasiswa yang mengalami kesulitan ekonomi.

Padahal, menurut Wakil Rektor bidang keuangan, perencanaan dan pengembangan ITB, Profesor Muhamad Abduh menjelaskan bahwa pinjaman merupakan salah satu dari pilihan alternatif dari metode pembayaran UKT yang tersedia di ITB, sehingga hal itu bukanlah pilihan utama. (Redaksi/ADV)

Redaksi
Author: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed